Tolitoli, Sulteng | Kabartoday.id – PT. Sulteng Mineral Sejahtera (SMS) Melakukan Press Conference Pelaksanaan PILOT PROJECT terkait informasi simpang siur pemanfaatan potensi mineral dari hulu ke hilir yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa.
untuk itu, menurut Direktur PT SMS Ahmad Sumarlin SE, dihadapan media mengatakan PILOT PROJECT yang digagas untuk peningkatan kesejahteraan dan peningkatan pendapatan asli daerah oleh PT. Sulteng Mineral Sejahtera (SMS).
“Semangat lahirnya PT. SMS adalah untuk memberdayakan masyarakat desa Oyom, Maka dari itu dibuatlah pilot project, dimana pilot project ini melibatkan 500 lebih masyarakat Oyom, melalui 22 koperasi,” ungkap Ahmad Sumarlin, di Pujasera sederhana Hotel dan cafe, Senin (26/12/2022) siang.
Lanjut Dirut PT. SMS menjelaskan Jika nanti IPR (Izin Pertambangan Rakyat) PT. SMS 100 persen bergerak di hulu yang dikelola langsung oleh masyarakat, Bukan hanya tidak bermain di hulu, PT. SMS justru akan membantu menyediakan peralatan kerja untuk warga, menyiapkan tenaga ahli untuk mendampingi dan menyiapkan tenaga K3 dan lingkungan.
“Karena itu dalam PILOT PROJECT ini, PT. SMS akan membangun smelter mini di area potensi tambang, dan apabila nantinya pilot project ini berjalan dengan baik, PT. SMS akan ekspansi pada jenis pertambangan nikel.
Selanjutnya pada sisi pertanyaan oleh sejumlah media, disinggung terkait dengan keinginan sejumlah oknum untuk meminta rekomendasi dari gubernur untuk dicabut rekomendasinya PT SMS, Direktur PT SMS Ahmad Sumarlin keinginan sejumlah oknum ini mungkin tidak bisa terpenuhi secara keseluruhan, kami PT SMS beranggapan bahwa selama niatnya lurus selama kepentingannya sama ada keterkaitannya dengan yang berlaku dan diterima oleh masyarakat desa oyom mari kita bersama-sama, tetapi apabila keluar dari konteks tersebut pasti kita menuju pada regulasi.
“Mari kita lakukan bersama sama sesuai dengan regulasi demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, tapi jika tidak sejalan ya, minta pasti tidak akan bersatu,” Bebernya.
kemudian disampaikan terkait informasi yang kami peroleh bahwa direktur PT SMS menolak keberadaan perusahaan lain untuk masuk untuk mengelola sumber daya alam yang ada di desa oyom kecamatan lampasio Ahmad Sumarling menjawab saat pemerintah sudah menetapkan titik koordinat kepada 6 koperasi yang lebih dahulu mengurus izin beberapa waktu lalu.
“Ada orang yang ingin meminta titik koordinat yang sama, otomatis pemerintah tidak mengizinkan kepada orang tersebut, karena dalam asas perizinan siapa yang lebih dahulu bermohon izin itulah yang didahulukan,” ungkap Ahmad di hadapan awak media.
Pertanyaan terkait titik 20 koperasi yang dibentuk oleh perusahaan terkait titik 22 koperasi yang dibentuk oleh PT SMS apakah satu titik koordinat sehingga terjadi perseteruan ini ia (Ahmad -red) bukti apa yang telah diberikan kepada masyarakat desa oyom oleh PT SMS dalam hal pembinaan dan kesejahteraan masyarakat.
“Tahapan mulai membentuk RMC, mulai membentuk koperasi, mulai mengurus perizinan itu tahapan-tahapan yang dilakukan PT SMS dalam bentuk pendampingan dan edukasi, dan memfasilitasi masyarakat desa oyom,” Jelas Ahamd Sumarlin
“WPR ini diberikan kepada siapa ?
(1) pemerintah menetapkan wpr, artinya bahwa apabila telah ditetapkan siapa saja bisa bermohon untuk WPR pemerintah akan proses setelah memenuhi persyaratan,” tambahnya.
Lebih jauh pertanyaan yang di tanyakan adanya dugaan terjadinya mall administrasi dalam penerbitan dokumen UKL/UPL yang diajukan PT.Sulteng Mineral Sejahtera dengan mengatasnamakan koperasi-koperasi tambang bentukan perusahaan Secara tegas Ahmad Sumarlin menuturkan Tujuan kehadiran PT. SMS di desa oyom untuk membantu, memfasilitasi dan mengedukasi masyarakat agar melakukan kegiatan penambangan secara legal didesa oyom.
“Hingga saat ini Koperasi yang terbentuk di desa oyom sebanyak 22 koperasi dengan jumlah anggota koperasi 550 orang. Lahan yang telah disiapkan untuk pembuatan mini smelter juga berada didesa salugan Kecamatan Lampasio dengan luas 8 hektar. Dan perlu diketahui Perusahaan tambang PT SMS saat ini belum melakukan aktivitas pengelolaan, karena masih menunggu dokumen izin IPR yang diterbitkan pihak Dinas Energi Sumberdaya dan Mineral (ESDM) Provinsi Sulteng yang tengah diupayakan,” tegasnya.
Diakhir press Conference PILOT PROJECT Ahmad mengharapkan dengan kehadiran PT SMS di desa Oyom dapat menciptakan lapangan kerja baru yang bermartabat dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan Perekonomian masyarakat, dan Gubernur Provinsi Sulteng mendukung penuh 22 koperasi yang telah di bentuk di desa oyom.
“Terkait dengan Perizinan, Gubernur Provinsi Sulteng berjanji akan selalu memantau dan membantu percepatan proses perizinan koperasi agar masyarakat bisa segera bekerja secara legal serta akan mensinergikan dengan pihak terkait termasuk aparat penegak hukum seperti Polda Sulteng. Dan jika semua prosedur sudah terpenuhi Gubernur Sulteng akan datang menemui masyarakat desa oyom dengan waktu yang belum ditentukan,” pungkasnya. ***