Kodim1305/BT, Sulteng Kabartoday.id – Sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemandirian dalam mencegah penyebaran infeksi dan penularan HIV AIDS IMS di Kab. Tolitoli, puluhan Prajurit Kodim 1305/BT mengikuti sosialisasi Pembinaan dan Deteksi dini HIV ADIS & IMS.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli bertempat di Aula Manggala Kodim 1305/BT. Kamis, (01/12/2022).
Dandim 1305/BT Letkol Inf Lawdewick Brucelee Karthnie, S.Sos yang di wakili
Pasi Ops Kodim 1305/BT Kapten Inf Yan G. Loliwu, pertama Tama mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang telah menyempatkan waktunya untuk mengikuti sosialisasi di Aula Manggala Kodim 1305/ BT terkait Deteksi Dini HIV AIDS dan IMS dalam rangka Memperingati Hari AIDS Sedunia Ke-XXXIII Tahun 2022.
“Saya juga menyampaikan permohonan maaf Bapak Dandim 1305/BT karena beliau belum sempat hadir bersama kita ditempat ini. karena beliau sedang ada tugas ke luar daerah sehingga kami diperintahkan untuk mewakili beliau,” ucapnya.
Lanjut Pasi Ops Kodim 1305/ BT mengatakan Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap wabah AIDS di seluruh dunia, khususnya dikeluarga Besar Kodim 1305/BT.
“Kepada rekan-rekan yang hadir saat ini agar menyimak baik-baik apa yang dijelaskan oleh Nara sumber dan sekiranya ada hal-hal yang kurang dipahami nanti ditanyakan langsung ke Nara sumbernya,” bebernya.
Sementara itu penyampaian sosialisasi yang disampaikan oleh Nara sumber Ahli Penyakit HIV-AIDS Puskesmas Kota Tolitoli dr. Sigit menjelaskan Orang yang terkena HIV AIDS tidak bisa dilihat dari segi body dan penampilan, karena HIV AIDS menyerang pada organ tubuh dan sel-sel darah.
“HIV AIDS dapat menular dengan cara hubungan Sex, Oral, Penis dan Vagina,” Imbuhnya.
Ia menambahkan Beberapa orang yang terinfeksi HIV mengembangkan penyakit yang mirip seperti flu dalam dua hingga empat minggu setelah virus memasuki tubuh. Penyakit ini dikenal sebagai infeksi HIV primer (akut) dan dapat berlangsung selama beberapa minggu.
“Untuk tanda dan gejala meliputi Demam, Sakit kepala, Nyeri otot dan nyeri sendi, Sakit tenggorokan dan luka mulut yang menyakitkan.), Kelenjar betah bening membengkak, terutama di leher, Diare, Penurunan berat badan, Batuk dan Keringat Malam,” Jelasnya.
Lebih jauh dr. Sigit menuturkan Pengidap yang mendapatkan perawatan anti virus kebanyakan tidak mengembangkan AIDS, namun HIV yang tidak diobati biasanya berubah menjadi AIDS dalam waktu sekitar 8-10 tahun.
“Saat AIDS terjadi, sistem kekebalan telah rusak parah sehingga pengidapnya lebih rentan mengembangkan infeksi oportunistik atau kanker oportunistik” Pungkasnya.
Kegiatan dihadiri oleh Kapten Inf Yan G. Loliwu, (Pasi Ops Kodim 1305/ BT) mewakili Dandim 1305/BT, Kapten Inf Roy Kalalembang (Pasi Intel Kodim 1305/BT), Moh. Ibran (Kabid P2P Tolitoli), dr. Sigit (Ahli Penyakit HIV-AIDS Puskesmas Kota Tolitoli), Siti Hasmah, A.Md., Kep (Penyuluh HIV AIDS dan IMS Dinkes Kab. Tolitoli), Panitia dan Anggota Kodim 1305/BT Kl. 70 orang.
Perlu diketahui ada sebanyak 51 orang prajurit Kodim 1305/BT melakukan skrining yang mengikuti penerapan serangkaian tes/prosedur untuk mendeteksi potensi gangguan kesehatan atau penyakit tertentu pada seseorang. ***