ERWIN, TOLITOLI- Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) Kabupaten Tolitoli perovinsi Sulawesi Tengah mencatat kasus mandek yang ditangani oleh Kejari Tolitoli terus bertambah dari tahun ke tahun.
Tahun 2018 saja ada banyak laporan dan kasus yang di tangani oleh kejari tolitoli, akan tetapi baru satu kasus saja yang di selesaikan oleh kejari Tolitoli yakni pasar Salumbia, dan bagaimana dengan kasus kasus yang lainnya, yang sudah dilakukan penyelidikkan dan penyidikkan.
Ketua Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) Octa Maryo Pertuack
mengatakan, ini merupakan prestasi yang sangat buruk dialami oleh Kejari Tolitoli, harusnya setiap tahun kasus mandek mengalami penurunan namun ini malah bertambah.
“Tentu saja kinerja buruk, kejari itu tugasnya menyelesaikan kasus bukan menumpuk kasus dan jaksa-jaksa di kejari saya yakin adalah orang-orang yang sudah sangat berpengalaman dalam menangani kasus tapi kenapa tidak diselesaikan,” tegas ketua Lakri
Lanjut ketua LAKRI Tolitoli menilai Kejari Tolitoli tidak serius menangani beberapa kasus sehingga kasus tersebut hanya disimpan di meja tanpa ada usaha untuk menyelesaikannya.
“Kami menilai ada ketidakseriusan penegak hukum dalam hal ini Kejari Tolitoli untuk menyelesaikan kasus-kasus korupsi di Tolitoli, dan ini merupakan preseden yang buruk,” tutupnya KABARTODAY.com
