Dandim 1305/BT Hadiri Rapat Koordinasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Kodim1305/BT,Sulteng | Kabartoday.id – Dandim 1305/BT Letkol Inf Lawdewick Bruclee Karthnie, S.Sos menghadiri Rapat Koordinasi dalam rangka mitigasi resiko dan pengendalian Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang digelar di ruang Suwot Polimpungan Kantor Bupati Tolitoli Jl. Sumalikat Kelurahan Nalu, Kecamatan Baolan, Kabupate Tolitoli, Senin, (22/08/22).

Dandim 1305/BT Letkol Inf Lawdewick Brucelee Karthnie., S.Sos kepada awak media mengatakan Rapat tersebut digelar sebagai bentuk antisipasi Pemerintah daerah Kabupaten Tolitoli, mengingat ancaman masuknya PMK ke wilayah Kabupaten Tolitoli cukup tinggi. Sehingga dipandang perlu adanya respon cepat untuk menghindari penyebaran lebih luas.

“Sehingga upaya mitigasi risiko dengan melakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan PMK secara cepat dan tepat, guna mengurangi risiko kerugian akibat kematian ternak yang akan berdampak pada ekonomi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung harus terus dijaga,” Bebernya

Lanjut Dandim 1305/BT menjelaskan dalam sambutan Sekertaris Daerah Kabupaten Tolitoli Moh. Asrul Bantilan S.Sos dihadapan peserta rapat mengatakan Foot and Mouth Disease atau lebih dikenal dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit hewan yang sangat menular menyerang hewan ternak atau hewan liar yang berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, rusa/kijang dan sejenisnya.

“Penyakit ini disebabkan oleh virus yang masuk dalam famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus. Penyebaran virus ini cukup cepat sehingga perlu penanggulangan khusus untuk menghadapi wabah ini,” Ungkapnya.

Ia menambahkan, Moh. Asrul Bantilan dihadapan peserta rapat menjelaskan bahwa Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi, sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi peternak.

“Untuk itu, ada beberapa cara agar dapat mencegah penyakit PMK ini diantaranya
– Pencegahan dengan cara Biosekuriti seperti perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans.
– Kedua, pencegahan dengan cara Medis seperti vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant dan pengawasan lalu lintas ternak,” Pungkasnya.

Sementara itu, kepala dinas Perkebunan dan Peternakan Ir. Moh. Nasir Dg. Marumu menjelaskan dirinya sudah menindak lanjuti sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Tolitoli, nomor 524/1977 DisbunaK/2022 12 Mei 2022, tentang peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit PMK, dan ditindaklanjuti lagi SE Bupati Tolitoli, nomor 525/3117 DisbunnaK/2022 tanggal 30 Juni 2022 tentang penyembelihan hewan kurban dalam situasi wabah PMK, dan SK Bupati Tolitoli, Nomor 1548 pop PPP.

Hadir dalam kegiatan tersebut Amran H. Yahya (Bupati Kab. Tolitoli), Letkol Inf Lawdewick B.K Tobing, S.Sos (Dandim 1305/BT), Kompol Nazarudin, SH (Kabag Ops Polres Tolitoli) Moh. Asrul Bantilan, S.Sos (Sekda Kab. Tolitoli), Jumsar Juny (Anggota DPRD Kab. Tolitoli fraksi PKS), Ir. Nasir Dg. Marumu (Kadis Perkebunan dan Peternakan Kab. Tolitoli), Kapten Laut (P) Usman Dani (Danunit Lanal Tolitoli), Nethanel O.H. Romondor, S.H (Kepala KSOP Kelas IV Tolitoli), drh. Guntur Hadi Pratiknyo (Dokter hewan karantina/koordinator karantina hewan Palu) dan Camat se-Kab. Tolitoli. ***

Pos terkait

banner 468x60