LAPORAN: JAYA M | BUNGKU SELATAN | MOROWALI – Mengapa begitu rentan penyalah gunaan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) di Kecamatan Bungku Selatan dan Kepulauan, Kabupaten Morowali?
Jawabannya simpel. Karena daerahnya sulit dijangkau sebab harus lewat laut jika mau “sedikit enak”, jika laut tidak lagi berombak.
Coba saja hitung jarak Bungku Selatan yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dari Palu, ibukota Sulawesi Tengah (Sulteng,) ada sekitar 700 hingga 750 Km atau bisa lebih.
Soal jaraknya yang jauh, mungkin tidak sulit ditempuh jika jalannya mulus beraspal hotmix. Tapi keadaan sebaliknya.
Seperti baru-baru ini tim investigasi Kabar Today menyambangi Desa Lamontoli dan Lalemo karena adanya laporan dugaan penyalahgunaan DD dan ADD 2019.
Maka, berdasarkan laporan masyarakat, ditemui beberapa titik ruas jalan Desa Laronai ke Desa Sambalagi segera dijajal tim. Cukup ekstrim dan sangat menantang memang, jika sudah keluar dari jalan trans Sulawesi masuk melewati jalan perusahaan menuju tujuan.
Mungkin karena alasan geografis, masyarakat beberapa desa di Bungku Selatan, kenyataanya lebih memilih belanja ke wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), ketimbang ke Palu untuk membeli kebutuhan barang rumah tangga, atau bangunan dan barang lainnya.
Kepala-kepala desanya saja jika ikut pelatihan, pelesir, pisah-sambut tahun baru, membeli kendaraan atau rumah bahkan — maaf — sampai kawin lagi? dan endingnya pasti lari ke Kendari. Ya, karena jarak dan akses yang lebih mudah masuk wilayah Sultra.
Anehnya, pantuan media online ini, saat ini sudah banyak perusahaan raksasa asing berinvestasi ke Bungku Selatan. Tapi mengapa akses jalan ke desa-desa itu tidak diperbaiki perusahaan?
Parahnya, pemerintah Morut sendiri via dinas terkait juga terkesan tak ambil pusing terhadap kondisi riil tersebut.
Bayangkan saja kondisi jalan berbatu-batu besar, sungguh tidak layak dilewati kendaraan umum dan hari gini masih ada. Kok bisa ya? Potret infrastruktur jalan yang seperti tidak pernah tersentuh kue pembangunan saja.
Pada titik terparah, sebagian jalan satu-satunya itu seperti dari Laronai menuju Desa Sambalagi, sudah seperti kubangan kerbau. Kendaraan 4 X 4 pribadipun sudah pasti akan kesulitan melewatinya.
“Memang, jalan tersebut hanya cocok dijadikan arena off road,” Saat kondisi jalan kering, yang dapat lewat hanyalah alat berat exavator. Itulah faktanya,” tegas Nuhdin Jafar yang sering kami panggil om Sau. Ia ikut dalam tim sebagai guide.
Sekarang, bicara perusahaan yang datang dengan tujuan mengambil hasil nikel dan sebagainya di Bungku Selatan, tampak lemah kepeduliannya.
Sementara itu, Perusahaan-perusahaan itu tidak berkontribusi buat desa dan infrastruktur jalan.
Maka “raja kecil” alias oknum-oknun Kadeslah yang menangguk untung, karena desanya sulit dimasuki. Tak heran jika rata-rata kasus penyalah gunaan DD dan ADD di wikayah itu sulit dibongkar. Ekspos beritapun hampir bisa dihitung jari. Makanya oknum-oknum Kades, dapat seenaknya berbuat pelanggaran hukum lewat penyalah gunaan DD dan ADD.
Kesulitan menjangkau desa-desa pesisir tersebut membuat LSM, wartawan, pemeriksa dari institusi kepolisian serta kejaksaan berhitung jika mau ke sana bila tidak mempertimbakan cuaca.
Yang jelas, untuk saat ini, jangan coba-coba mengambil jalur darat menuju Lamontoli via Desa Laronai dan Desa Sambalagi apalagi jika musin hujan. Kecuali menggunakan perahu.
Kembali ke Lamontoli. Pada anggaran 2018/2019 bedasarkan perhitungan anggaran perubahan oleh BPD Lamontoli diketuai Anton, terdapat uang yang tidak terbelanjakan bahkan sebagian besar fiktif serta dimark up sekitae Rp. 900 juta.
Desa tetangganya Lalemo pun demikian. Terdapat kurang lebih Rp. 471 juta yang diduga tidak terbelanjakan sesuai peruntukannya pada DD dan ADD 2018/2019.
Di Lalemo Tim Kabar Today diterima Sekdes Rusdin K.
Sekdes sendiri menjawab pertanyaan Kabar Today sesuai apa yang ditanyakan, sembari menunjukkan sebagian titik fisik, yang tidak dikerjakan tuntas pada 2019.
Mantan Kades Lalemo Amir Basir yang beberapa kali dihubungi via telefon 0813313716XX untuk sejumlah pertanyaan, namun tidak berhasil karena nomornya sulit di hubungi.
Yang pasti, penelusuran tim investigasi Kabar Today akan terus berjalan. Seiring penegakan supremasi hukum di wilayah yuridiksi Morowali dan sekitarnya serta Sulteng umumnya. SULTENG BERSIH KORUPSI. Bravo. KABARTODAY. com
Editoring: JeM