SUYANTO | PULANG PISAU | KALTENG – Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) bekerjasama dengan Balai Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan pengambilan sample darah pada kedua saudara korban meninggal dunia yang diduga terkena virus Japanese Enchephalitis (JE).
Kegiatan tersebut bertempat dirumah Rudi, orang tua korban yang berada di Jalan. Darung Bawan RT. 09 Desa Anjir Pulang Pisau, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Pulpis, dr. Mulyanto Budihardjo melalui dr. Pande Putu Gina mengatakan, selain mengambil sample darah pada kedua saudara korban yang saat ini masih mengalami demam, juga dilakukan pengecekan kondisi warga sekitar serta kondisi lokasi rumah warga disekitar tempat tinggal korban.
“Sample darah ini akan kita bawa untuk diuji di Laboratorium Banjarbaru serta di Litbang Kemenkes RI Pusat untuk memastikan penyebab meninggalnya korban, apakah benar dari virus JE atau bukan,” katanya kepada media ini, Rabu (22/01).
Sedangkan hasil dari pengecekan kondisi sekitar rumah korban terdapat 2 kandang tempat ternak Babi yang berjarak kurang lebih 30 meter dan 100 meter dari rumah korban. Kemudian kondisi pekarangan samping rumah korban lembab, karena banyaknya pohon yang tumbuh di sekitar sehingga kurangnya pencahayaan sinar matahari sehingga dapat menyebabkan berkembang biaknya nyamuk.
“Jenis Virus JE, ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis Culex, dimana dalam penularannya nyamuk tersebut menggigit binatang seperti Babi, Sapi dan Unggas. Selanjutnya di tularkan ke manusia dan untuk proses penularannya kembali nyamuk tersebut harus menggigit kembali hewan-hewan tersebut dan ditularkan lagi ke manusia,” jelasnya.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Kapolres Pulpis, AKBP Siswo Yuwono melalui Kapolsek Kahayan Hilir, Ipda Widodo, yang hadir dalam kegiatan tersebut meminta, agar pemerintah Desa Anjir Pulang Pisau, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa untuk mensosialisasikan/menghimbau kepada masyarakat sekitar, bahwa kejadian tersebut masih di teliti penyebabnya.
“Kami berharap kepada seluruh warga masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan serta tidak terpengaruh oleh isu ataupun berita yang belum jelas kebenarannya,” pesan Widodo. KABAR TODAY.COM