
NASIR T | KOTA PALU – Setelah sekian lama terjalin secara baik hubungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu dengan salah satu perusahaan terkenal pemilik beberapa Pertamina bapak H.Rahim Lira bukan hanya di Kota Palu melainkan hampir di semua Kabupaten se Provinsi Sulawesi Tengah, melalui kesepakatan bersama dalam bentuk kerja sama di tuangkan dalam MoU, Sayangnya bulan ini kesepakatan itu sudah tidak sesuai hal ini di kuatkan saat di depot pertamina, saat pengisian solar armada yang jatahnya di kurangi dari yang dulunya 400 ribu menjadi 200 ribu atau 250 ribu, hal ini di katakan,Moh Saiful, S.Sos., M.A.P Kepala Seksi Pengangkutan Sampah DLH Kota Palu, Pada Sabtu Malam ( 13 / 03 / 2020).
Menurut Saiful, Armada yang ada di Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Kota Palu sebanyak Tiga Puluh Delapan yang jalan untuk pengangkutan sampah setiap harinya, dan sekarang ini sangat sulit untuk melayani semua tpengambilan dan pengangkuatn sampah yang ada di semua wilayah Kota Palu, hal ini di karenakan adanya jatah solar yang sangat tidak layak buat armada kami yang nota bene ini mobil untuk pelayanan.
Bagaimana maw bisa berfungsi secara baik pelayanan rute – rute yang sudah ada untuk pengangkutan sampah, ” Klaw solar tidak cukup dan ap iya harus di isi air supaya bisa terlayani semua, ini kan tidak wajar, kenapa juga ini Pertamina mengurangi pengisian solarnya dan alasan yang tidak rasional dari pihak Pertamina dalam memberikan jatah solar ke mobil pelayanan untuk masyarakat Kota Palu, Kesal Saiful
DLH Kota Palu kan sudah kerja sama sejak lama melalui penanda tangana MoU dengan pimpinan yang punya beberapa Pertamina Kota Palu bapak H.Rahim Lira, dan kalaw memang ada sesuatu yang tidak layak dan melanggar dalam MoU tersebut pastinya mereka keberatan, namun ini kan tidak, DLH Kota Palu selesaikan kesepakatan sesuai aturan yang berlaku, namun sayangnya fakta di lapangan tidak sesuai, ini kan aneh juga, aku Iful.
Selama ini setiap armada kami berikan kupon yang dari pihak perusahaan Pertamina sebesar 400 ribu untuk mengisi solar di depot pertamina, namun pas di isi terkadang hanya di berikan jatah 250 atau 200 ribu, di semua Pertamina seperti itu jelas ini sangat tidak rasional, bagaimana bisa maksimal pengangkutan armada DLH Kota Palu.
Tentunya kami sangat mengharapkan pertamina paham dengan tugas kami dan bisa membuat jadwal yang tepat buat armada walaupun malam hari sopir armada siap datang ke depot Pertamina untuk mengisi solar asalkan sesuai dengan jumlah kupon yang ada sebesar 400 ribu dan kalaw hanya 200 ribu atau 250 ribu di isi, kami pastikan armada hanya bisa beroperasi dua hari sajah, sedangkan sisa berapa hari terpaksa harus menganggur.
Pada hal Pertamina dalam seminggu sampai dua kali dalam mengisi solar ke depotnya yakni Hari Jumat dan Senin, terus armada kami saat mengisi dilayana tidak sesuai kapasitasnya, kan kasihan juga armada kami, kalaw di biarkan begini terus nantinya pemerintah lagih di salahkan masyarakat pada hal akar permasalahannya jelas terkait kurangnya jatah solar untuk semua unit armada DLH Kota Palu, Jelas Saiful. (Nasir Tula)