Yusup Paliling, Sosok Pendeta Yang Humoris

Palu, Sulteng | Kabartoday.id -Tepat hari ini, Minggu (19 Desember 2021), Pendeta Yusuf Paliling,M.Th mengakhiri masa jabatannya sebagai Ketua PMG Gereja Toraja (Getor) Jemaat Elim Palu.

Walaupun masa jabatannya sebagai pendeta di Getor Jemaat Elim Palu, baru berakhir pada Februari 2022, namun karena terpilihnya sebagai Ketua Bidang V Badan Pekerja Sinode (BPS) Getor pada media Oktober lalu mengharuskan sosok pendeta yang humoris ini “pulang kampung” untuk bekerja full time di Kantor BPS Getor, Toraja Utara.

Terpilihnya pendeta Yusuf Paliling yang akrab disapa Bung Yuspa ini sebagai Ketua Bidang V BPS Getor yang membawahi Organisasi Intra Gerejawi (OIG) meliputi Anak sekolah Minggu/remaja,PPGT, PWGT dan PKBGT dinilai mampu memberikan warna baru, spirit, terobosan untuk kemajuan dan kesejahteraan OIG.

Bacaan Lainnya


Selama menjadi pendeta di Getor Elim Palu, Pendeta Yuspa merupakan salah satu pemimpin Gereja yang dikagumi atas teladannya dalam pelayanan di dalam Gereja.

“Teladannya mengajarkan para anggota Gereja bahwa pelayanan, pekerjaan, dan keluarga termasuk dalam sebuah prioritas utama hidup ini. Sehingga setiap dari kita perlu bijaksana dalam membagi waktu atas prioritas utama tersebut tanpa mengabaikan salah satu diantaranya,” Ny.Marlina, salah satu anggota Getor Elim Palu.

Begitupun, menurut Marlina, soal program yang sudah dijalankan selama ini patut diajungkan jempol.Mulai dari pembenahan di tubuh Getor Elim, pembentukan sektor baru yang semula 6 kini jadi 7 sektor, pembinaan dan kesejahteraan bagi para generasi muda, bahkan salah satu program unggulannya yakni Sabda, Nada dan Pengharapan yang live streaming setiap hari Senin.


Dihadapan jemaat, usai ibadah pagi, Minggu (19/12), Pdt Yusuf Paliling mengakui sejumlah program pelayanan yang telah diprogramkan sebelumnya belum sepenuhnya terlaksana dengan baik.

Hal ini menurut Yuspa, selain diperhadapkan dengan keterbatasan juga karena faktor situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.

“Baru beberapa bulan bersama dengan jemaat Elim, dan semangat semangatnya saya melayani, gempa bumi dan tsunami melanda Kota Palu dan sekitarnya, pada 28 September 2018,” tuturnya.

Begitupun, pasca gempa bumi, kita diperhadapkan lagi dengan situasi pandemic virus corona.

“Inilah salah satu faktor sehingga program yang telah dicanangkan belum semuanya berjalan. Namun saya titip pesan semoga program yang belum terlaksana bisa dilanjutkan nantinya demi kemajuan pelayanan dan kesejahteraan jemaat,” pintanya.

Begitupun bagi generasi muda, Yuspa berpesan kepada para pendeta, majelis dan orang tua, untuk terus dilakukan pembinaan dan kesejahteraan.Karena generasi muda inilah sebagai generasi masa depan gereja. (Marthen)

Pos terkait

banner 468x60