KABARTODAY.COM | Ricky Muda | Buol – Ketua komisi III DPRD Buol, Amir ST meminta kepala dinas PU, Aryan Gafur menyikapi serius kontraktor yang bermasalah dalam mengerjakan proyek.
Pernyataan Amir tersebut ditegaskannya menanggapi sikap Kadis PU yang terkesan tidak tegas dalam menanggapi permasalahan yang terjadi di dinasnya.
“ Seharusnya ketika ada informasi berkaitan dengan maslah proyek, kadis secepatnya memerintahkan stafnya untuk mengkrosscek langsung ke lapangan. Dan ketika informasinya benar, segera ditindaklanjuti sesuai dengan aturan,” tegas Amir diruang kerjanya, Selasa (14/06).
Dia meyakini jika demikian sikap para kepala SKDP dalam menanggapi permasalahan, Buol tidak akan mampu melaksan pembangunan dengan baik.
“ Kapan kita bisa tertib melaksanakan pembangunan jika sikap SKPD begitu, Akhirnya yang menuai malu kita semua karena begitu banyak temuan dari hasil audit BPK,” kata politisi PDI-P itu.
Sebagai mitra kerja dari dinas PU, Amir berharap agar kadis segera menuntaskan permaslahan tersebut. Apalagi kata dia itu merupakan laporan dan keluhan dari masyarakat.
“ Masalah ini nantinya juga akan dibawa ke rapat kerja kita bersama dengan dinas PU yang kebetulan sudah dijadwalkan satu dua hari kedepan. Dan saya berharap masalah itu segera diselesaikan oleh dinas. Jangan sampai nanti beriplikasi hukum, sebab maslahnya bukan soal anggaran lanjutan, akan tetapi soal kondisi fisik bangunannya sesuai bestek tidak ?,” pungkasnya.
Kadis PU Buol, Aryan Gafur saat dikofirmasi sebelumnya, Senin (13/06) terkait proyek Irigasi desa Momunu yang dikeluhkan warga, terkesan tidak ingin menanggapi kondisi pekerjaan amburadul yang ditanya wartawan. Dia hanya beralasan bahwa proyek tersebut masih ada lanjutannya.
“ Memang pekerjaannya belum selesai karena faktor kemampuan keuangan daerah. Tapi tahun depan kita akan anggarkan kembali sekitar lima ratus juta lebih,” kata Kadis.
Kadis Aryan mengatakan terkait pintu pembagi air belum selesai pekerjaannya serta panjang laintai saluran yang masih kurang. “ Dengan anggaran lanjutan kita akan menambah panjang saluran dan memperbaiki pintu air,” kilahnya.
Sebelumnya Kades Momunu, Hamzah PT Djena mengeluhkan kondisi bangunan saluran irigasi didesanya dikerjakan dengan cara asal-asalan. “ Kasian kita punya model bangunan saluran irigasi pak, amburadul,” ungkap Kades kepada tim, sembari menunjukan kondisi fisik bangunan dilokasi proyek, Sabtu (11/06).
Hamzah mengeluhkan sampai dengan saat ini warganya belum dapat menikmati manfaat dari bangunan saluran irigasi yang sudah menghabiskan uang rakyat miliaran itu.
“ Sampai sekarang belum berfungsi irigasinya. Yang saya pertanyakan bagaimana dinas bisa menerima pekerjaan yang kondisinya begitu ?,” tanya Kades yang didampingi aparatnya.
Untuk diketahui, proyek Peningkatan dan Rehabilitasi D.I Momunu tahun 2015 dilaksanakan CV. AR Berkah tersebut meski baru dikerjakan, bangunannya belum dapat dimanfaatkan oleh warga dan parahnya, beberapa bagian bangunannya sudah rusak. Diantaranya, badan saluran irigasi sudah retak dan Lantainya sudah keropos.
Selain itu paket bernilai Rp. 1,910,500 miliar bersumber dari dana DAK (T.UD) itu tampak kondisinya, pintu buka tutup pembagi air tidak berfungsi karena rangkaiannya tidak lengkap (tidak memiliki kunci drat putar) dan masih puluhan meter badan saluran belum di plester.
Parahnya lagi, masih terdapat kurang lebih 50 meter sisa panjang volume yang belum dikerjakan. Hanya sebatas digali kemudian ditinggalkan.***