Elyaser: Proyek Air Baku Lambolo Ready Bulan Ini

JAYA M | KASMIN S – Ada titik terang bahwa Proyek air baku Dusun Lambolo, Morowali Utara (Morut) nampaknya sudah akan dimulai pengerjaannya. Tanda-tanda itu terlihat adanya matrial pipa di dekat lokasi pekerjaan. Pipa-pipa berdiameter kurang lebih 50 cm panjang 6 meter, disusun bertumpuk disamping alat berat exavator PC 200 warna hijau tosca. Sebagian pipa dionggokkan di jalan proyek, dekat kaki sungai Lambolo.

Bacaan Lainnya

Semula banyak kalangan meragukan proyek air baku Lambolo bisa selesai Desember.

Apakah dengan sisa waktu empat bulan kurang, proyek itu akan tuntas tepat waktu?

PPK Proyek air baku Lambolo Elyaser, ST yang dikonfirmasi Kabar Today baru-baru ini, menepis keragauan bakal tidak selesainya pekerjaan.

“Bisa, bisa pak. Secara teknis, waktu yang ada cukup untuk penyelesaian pekerjaan dan sudah dimulai bulan ini,” katanya. Elyaser juga membenarkan kalau anggaran yang dikucurkan tahap pertama untuk proyek dibawah payung Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III tersebut, sebesar Rp. 17 miliar.

Panjang bentang jaringan dari intek ke reservoar hingga ke ujung akhir pipa sekunder seluruhnya 4 Km.

“Ini anggaran pusat. Kami yang laksanakan sesuai arahan kementrian. Proyek ini juga ditangani bersama dengan Cipta Karya Provinsi,” tambah Elyaser.

Sayang, Sesaat setelah itu, ketika diminta merinci secara teknis pekerjaan tersebut, Elyaser terkesan tertutup. Bahkan berapa besar kontrak proyek keseluruhan, ia mengaku tidak mengetahuinya.

Kesan kemitraan antara pers dan pemeintah beserta jajaran dibawahnya, dan ada gelagak yang tidak mengenakan yangmana ia menunjukkan miss kurang akrab.

Seperti yang ditunjukkan Elyaser, ketika diminta Kabar Today untuk dijepret sebagai foto pendukung berita, eee … malahan cepat-cepat ia menyetel kamera hp-nya dan menselfie dirinya bersana Kabar Today.

“Kalau mau foto saya, saya foto juga bapak,” kata Elyaser sambil menyetel hp-nya. “Kok jadi kaku begitu ya. Ada kesan Elyaser merasa terusik didatangi Kabar Today.

Ada apa ya?! Bukankah dalam satu pekerjaan, PPK adalah seorang pimpinan proyek? Artinya, ia adalah panglima lapangan yang tahu teritori di lapangan. PPK merupakan pemegang tanggung jawab besar dan vital atas proyek yang ditanggung jawabinya.

Selain harus menguasai substansi permasalahan, soal fisik dan keuangan ada ditangan PPK. Jika terjadi sesuatu dengan fisik maupun keuangan proyek, tanggung jawab sepenuhnya berada dipundak PPK.

Sementara wartawan yang dimatanya melekat teropong sosial kontrol, wajib mengawal pekerjaan berbandrol Rp. 73 miliar yang harus diketahui masyarakat. Lalu, jika hanya ditanya hal-hal kecil seputar proyek, mestinya seorang PPK tidak terlihat bingung dan tak menguasai masalah seperti Elyaser.

PPK harusnya tanggap dan reaktif. Hsrusnya PPK bersyukur ada media massa yang bantu mengespos kegiatan BWSS di Dusun Lambolo.

Dengan bantuan ekspos media, masyarakat tahu bahwa ketika mereka butuh air, negara hadir dengan mengirim BWSS mengatasi kebutuhan air bersih masyarakat Morut.

Yang mengherankan lag, ketika menanyakan asal bendera kontraktor saja kok tidak tahui, atau pura-pura tidak tahu?!

“Mengherankan kalau hanya asal bendera kontraktor dari mana, PPK tudak tahu. Tidak masuk akal,” ungkap heran seorang sumber di Palu. KABAR TODAY

Pos terkait

banner 468x60