JAYA M | KASMIN S | POSO – Hilangnya sejumlah peralatan dan belasan ret (puluhan kubik) material dari lokasi pekerjaan pembangunan rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana Bandar Udara berupa pembuatan drainase terbuka penampang 5 meter daerah jembatan akses masuk Bandara Kasiguncu Poso berbandrol Rp. 9.439.942.000,- menguak sejumlah bengkalai.
Ini terungkap saat opname kembali pembuatan drainase yang mengelilingi sebagian area bandara sepanjang 1,9 Km, pada Ahad, 1/9.
Proyek yang dananya bersumber dari APBB 2018, memang sudah terlambat jauh. Bahkan pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor PT. Dwi Kencana Mandiri (DKM) tersebut baru menyelesaikan 1,3 Km pekerjaan drainase. Artinya, capaian fisik pekerjaan baru sekitar 70 persen, tapi dana yang sudah dicairkan 96 persen.
Cairnya 96 persen dana proyek drainase Bandara Kasiguncu, ditengarai lantaran adanya dugaan “main mata” antara kontraktor, PPK dan oknum Kepala Bandara.
Sayang, Kabar Today tidak bisa mengkonfirmasikan masalah ini kepada Kepala Bandara lama Sutrisno, lantaran tidak berada ditempat dan sudah pensiun.
Namun PPK proyek Aswad yang dikonfirmasi KabarToday.com via telefon 1/9 mengakui bahwa dana dari proyek tersebut memang sudah dicairkan 96 persen kendati fisik pekerjaan baru 70 persen. lantaran ada dana jaminan pekerjaan.
Pengakuan serupa dari koordinator pelaksana pekerjaan tersebut, Sofyan, ST juga menguatkan pernyataan Haswan.
Bahwa fisik pekerjaan baru mencapai 70 persen.
Namun sumber Kabar Today di Poso meluruskan pengertian jaminan pekerjaan, apabila sudah selesai 100 persen dalam kaitan penyelesaian item menuju finishsing maka jamiban pekerjaan berlaku.
“Jaminan pekerjaan juga berlaku pada masa pemeliharaan, setelah pekerjaan selesai 100 persen,” tegas sumber.* KABAR TODAY.com