KABARTODAY.COM | JeMmy Tehardjo | Tolitoli – Rumitnya kepengurusan izin berinvestasi PT TOM di Kabupaten Tolitoli, menjadi perhatian Ketua DPRD Kabupaten Tolitoli, Andi Ahmad Syarif. Maka ia meminta pemerintah daerah Kabupaten Tolitoli harus memperhatikan segala kebutuhan investor, salah satunya adalah kemudahan dalam kepengurusan izin.
Menurut Ketua DPR Tolitoli, ketergantungan pendapatan daerah dari DAK dan DAU belumlah mencukupi untuk menjadi pedati pembangunan, olehnya itu dengan masuknya investor, pemerintah daerah harus mampu memberikan ruang gerak semaksimal mungkin buat berinvestasi di daerah Kabupaten Tolitoli. “ berdasarkan UU otonomi daerah, setiap daerah 40% dari APBD nya itu bersumber dari PAD, seharusnya, kalau PAD kita ini sudah besar itu, apapun program yang kita laksanakan itu bisa terwujud, karena satu ketakutan saya, besok-besok kalau terjadi krisis moneter lagi, Tolitoli ini akan kena imbasnya. Mengapa demikian?..Karena kita di Tolitoli ini masih bergantung pada DAU dan DAK,” dikatakannya di kediamannya di Tolitoli, kemaren.
Kaitan dengan kemelut investor PT TOM di Tolitoli, ia kembali menegaskan bahwa PT TOM harus kembali beroperasi di Tolitoli, karena keberadaan investor dapat memberikan nilai tambah buat daerah selain meningkatkan pendapatan daerah juga meningkatkan kesejahteraan dan keterampilan warga.
“ Kita berharap kedepan, PT. TOM ini diberikan kemudahan untuk berinvestasi disini, dan nantinya saya harapkan ada pula transformasi teknologi kepada masyarakat, sebab bila ada transformasi teknologi itu, masyarakat nantinya akan dengan sendirinya membudidayakan (siput mutiara.Red). Otomatis, pendapatan masyarakat juga pasti akan ikut bertambah. Namun semua itu, harus kita meminta keseriusan PT TOM buat membina masyarakat,” tutur Andi Ahmad Syarif adik kandung Andi Agtas Supratman, Ketua Banleg DPR RI .
“Sayangnya pengurusan izin nya sampai sekarang belum terbit-terbit. Kendalanya dimana? Itu yang saya sayangkan,” tambahnya.
Kemudian Ketua DPR Tolitoli buka suara, dalam waktu dekat ini akan melakukan dengar pendapat dengan pihak TNI AL Tolitoli, Pemda Tolitoli dan pihak investor PT TOM.
“Pemda, Lanal, kita di DPRD ayo kita duduk sama-sama,” ujarnya
“kalau perlu kita panggil pihak perusahaan, termasuk masyarakat sekitar PT TOM beroperasi, dan kita bicara sama-sama, kita duduk sama-sama, saya yakin dan percaya pasti ada jalan keluarnya,” tambahnya lagi.
Soal kapan dimulai dengar pendapat itu, ia tergantung seberapa cepat Komisi melayangkan rekomendasi kepadanya buat membuka dengar pendapat tersebut.
“ kita di DPRD ada komisi-komisi, bila komisi merekomendasikan untuk melakukan dengar pendapat, maka dengan segera, saya secara administratif akan memproses itu. Dan langsung mengeluarkan surat untuk memanggil semua pihak terkait untuk kita dengarkan pendapatnya. Kemudian harapan saya sederhana saja, kita sebagai anak bangsa harus mengedepankan masyarakat banyak dan daerah, kalau itu yang jadi titik temunya, maka sebenarnya tidak ada persoalan yang tak bisa kita selesaikan,” imbuhnya
Ketua DPR Tolitoli menilai positif kehadiran investor PT TOM di Kabupaten Tolitoli.
“ menurut saya kehadiran PT. TOM punya nilai positif buat warga, karena dari yang saya tau, banyak masyarakat kita yang sudah bekerja pada PT.TOM, dan mereka (PT TOM.Red) sudah betul-betul serius berinvestasi, sebab investasi yang mereka keluarkan selama disini cukup lumayan besar nilainya, bahkan yang saya tahu nilai operasional yang mereka belanjakan disini sudah mencapai miliaran rupiah. Itu artinya bahwa sebenarnya PT. TOM serius dalam menanamkan investasinya di Kabupaten Tolitoli, mengapa tidak kita dukung?” pungkas Andi Ahmad Syarif, Ketua DPRD Kabupaten Tolitoli mengakhiri audience dengan Kabartoday.com ***