ERWIN | TOLITOLI – Di tahun 2017 silam wilayah kota kabupaten Tolitoli dilanda banjir. Banyak titik di wilayah Tolitoli ini diterjang banjir, ketika hujan deras mengguyur di wilayah hulu dan hilir secara bersamaan.
Air kiriman dari hulu dan curah hujan yang tinggi di Gunung membuat sungai-sungai yang melintasi wilayah Kota Tolitoli khususnya Sungai Tuweley meluap, demikian pula dengan saluran-saluran drainasenya.
Belajar dari kejadian itu, dinas PUPR Tolitoli Rabu (5/02) laksanakan pengerukan sungai, pengerukan sedimentasi dilakukan sepanjang sungai tuweley, sebagai upaya untuk mengurangi dan mereduksi resiko banjir yang sering melanda dikel. Tuweley khususnya yang berada di jalan Anoa yang menjadi langganan musibah banjir dan dataran rendah lainnya.
“Pengerukan dilakukan dengan menggunakan alat berat excavator milik dinas PUPR, sebanyak 4 buah kami kerahkan, dan Pengerukan sudah direncanakan akan dimulai dari hulu sungai tuweley hingga hilir sungai yang berada dikel. Baru,” Ucap Fadjar Suko
Lanjut lagi, Dalam pelaksanaan pengerukkan sungai Tuweley dibantu langsung oleh Babinsa Serma Arsyad Ismail selaku Babinsa Kel. Tuweley, dikarnakan kegiatan ini akan dilakukan selama 7 hari kedepan.
“Pengerukan sungai akan dilakuka selama 7 hari, dan jika dalam pelaksanaan selama 7 hari belum selesai dikerjakan hingga muara sungai kel. Baru maka akan dilakukan perpanjangan waktu selama 7 hari berikutnya,” Pungkas Fadjar
Ditempat terpisah Safruddin selaku Kabid Panca Marga Tolitoli mengutarakan Realisasi dari pelaksanaan pengerukan sungai tuweley saat ini baru mencapai 50 meter dari hulu sungai tuweley dan terus digalakkan hingga mencapai target pekerjaan.
“Saat ini pengerukkan baru Sekitar 50 meter dari target yang telah kami tentukan dan kami akan terus berupaya dalam waktu 7 hari harus selesai,”Imbuhnya
Ditambahkanya lagi, Upaya yang paling efektif untuk sedimentasi pada sungai Tuweley adalah membenahi daerah tepi danau atau sungai dari hulu sampai muara, agar mendapatkan hasil yang maksimal, pembenahan sungai tidak bisa dilakukan hanya di satu titik saja, Reboisasi dan pembuatan biopori saja sudah efektif jika terjadi kerjasama dan komitmen antara pemerintah daerah dan masyarakat secara baik.
“Pembenahan sungai tidak bisa dilakukan hanya di satu titik saja, dan butuh kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam Reboisasi dan pembuatan Biopori,” Pungkasnya KABARTODAY.com