SUYANTO | PULANG PISAU | KALTENG -Masih dalam rangka mendukung program Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi melalui Direktorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi (PPT), Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans), kembali melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kabupaten tersebut.
Pada Kunker kali ini, PPT PKTrans mengunjungi 22 Desa yang merupakan Desa Eks Transmigrasi yang berada di Kecamatan Pandih Batu da Kecamatan Maliku. Guna melaksanakan Monografi Eks Transmigrasi Tahun 2020. Dengan melibatkan Camat, Kepala Desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari wilayah masing-masing.
Dikatakan Kasubdit Dokumentasi Pertanahan Transmigrasi, Ir. Ridwan Firmansyah, MM, bahwa yang dimaksud Monografi adalah rincian data dan statistik pemerintahan, sumber daya alam, sumber daya manusia, ekonomi, pendidikan dan kondisi geografis dari suatu wilayah. Untuk mengetahui dan melihat gambaran dari situasi dan kondisi wilayah tertentu.
“Sedangkan untuk manfaat Monografi adalah mempermudah suatu pihak maupun instansi yang membutuhkan data dari suatu wilayah,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, Ridwan mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya meminta para Kades dan BPD untuk membawa profil Desanya masing-masing, untuk digunakan sebagai bahan atau acuan pengisian kuisioner.
“Hasil dari pengisian kuisioner ini akan dilaporkan kepada pimpinan untuk ditindak lanjuti, karena selama ini pihak Kementerian masih ada sedikit kendala dalam pendataan di dua Kabupaten, yakni di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulpis ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pulpis, Farisco J.S Ibat melalui Kabid P3T, Rini Widigdo, ST, berharap agar para Kades dan Ketua BPD dapat membantu mensosialisasikan kepada warganya terkait Transmigrasi untuk mendukung program pengembangan ketahanan pangan di Kabupaten Pulpis.
“Transmigrasi saat ini, bukanlah seperti apa yang kita pikirkan, sekarang ini program transmigrasi beda dengan yang dulu. Saat ini program transmigrasi akan ditawarkan mulai dari bawah dulu. Mulai dari Desa dengan melibatkan semua pihak, baik tokoh adat maupun tokoh agama. Jadi, pemerintah sekarang tidak akan sekonyong-konyong menentukan program khususnya Transmigrasi,” ucap Rini. KABAR TODAY.COM.