Erwin | Tolitoli – kegiatan virtual “Hidup Cerdas Tanpa Narkoba” yang dilaksanakan pada tanggal (20/08) Sebagai wujud keprihatinan PMII dalam hal ini mahasiswa, yang melihat perkembangan narkoba di lingkungan masyarakat semakin menjadi jadi, dan hal yang sangat mengancam keberlangsungan generasi bangsa indonesia khusunya didaerah kita ini.
PC PMII Kab. Tolitoli dalam kegiatan Virtual mengangkat tema “Hidup Cerdas Tanpa Narkoba” diharapkan bisa memberikan kontribusi pemikiran dari para tamu yang hadir dalam diskusi malam itu, Agar nantinya mampu melahirkan sebuah prmikiran yang dapat dikembangkan untuk menjadi solusi yang positif dalam mengatasi bahaya narkotika yang berkelanjutan.
Sehingga dapat memutus rantai penyebaran narkotika di kalangan masyarakat tolitoli khusunya dan secara khusus dilingkungan kampus. Karena ini merupakan sebuah ancaman yang nyata terhadap kemajuan bangsa yang dipandang dari generasi penerus.
Pada kegiatan Virtual turut dihadiri Kasat Narkoba dan Pengacara sebagai nara sumber.
Diawal pembuka diberikan kepada Kasat Resnarkoba Polres Tolitoli IPTU S. Kinsale mengatakan Narkoba merupakan sesuatu hal yang sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat tolitoli. Dan ini menjadi sesuatu yang sangat berbahaya jika rantai peredarannya tidak diputus di kalangan masyarakat.
“Penyebarannya sudah sangat meluas jika diamati disetiap daerah, sudah tidak ada lagi daerah di kawasan tolitoli ini yang tidak terkontaminasi dengan barang haram ini, hingga dipelosok desa pun sudah sangat menghawatirkan, Sulit menemukan sebuah solusi dari masalah ini,” Ucap Kimsale
Lanjut Kasat Narkoba, Yang perlu kita ketuhui bersama bahwa ditolitoli sendiri belum memiliki sarana untuk mengobati para pengguna narkoba yang dalam hal ini Panti Rehabiltasi Karna sesusunguhnya Melakukan Penahanan bukanlah solusi yang efektif karena kondisi tersebut justru akan dapat menimbulkan kejahatan baru bagi pengguna narkoba.
‘Tentunya bukan tidak mungkin kalau sudah di dalam tahanan akan bertemu dengan pelaku dari tindak kejahatan lainnya, dan jelas ini sangat beresiko. Walaupun ditahun ini, kami belum lagi mendapatkan Pelaku kejahatan Narkoba dari kalangan mahasiswa, bukan berarti hal tersebut tidak terjadi dilingkup kampus.” Ungkap kasat.
Ditambahkanya lagi, Karena kampus turut menjadi target potensial dari oknum oknum yang berniat merusak generasi kita, yakin dan percaya kalaupun kita bisa melakukan tes urine secara menyeluruh di setiap kampus yang ada dikabupaten Tolitoli pasti bukan tidak mungkin ada teman-teman mahasiswa yang positif.
“Karena berbagai modus dilakukan Oleh para pelaku kejahatan untuk.mendapatkan mangsanya, dan saya juga menyadari kondisi dipolres Tolitoli Khususnya Satres Narkoba yang kekurangan Personil untuk menjangkau seluruh wilayah Tolitolitoli dalam memberantas peredaran Narkoba yang semakin meraja rela,” Tuturnya
Kasat Resnarkoba Polres Tolitoli IPTU S. Kinsale, nenyampaikan, pihaknya telah membentuk Satgas Anti Narkoba disetiap Desa namun hal tersebut terkendala ketika Pandemi Covid-19 Melanda Daerah kita. Jadi sebenarnya banyak hal hal yang bisa dilakukan oleh Mahasiswa seperti menggadenkan diskusi seperti ini dan juga menjaga Pola hidup baik sejara jasmani maupun spiritualnya. Kemudian yang tidakkalah pentingnnya adalah membatasi pergaualan.
“Jadi apabila kita melihat gejala-gejala yang mengarah Ketindak kejahatan narkoba ataupun kejahatan lainnya yah kita harus segera menghindari tetapi kalau perlu sebisanya memberikan Nasehat,” Imbuhnya
“Walaupun pada Dasarnya pengguna Narkoba sangat sulit ubtuk dinasehati, apalagi ketika ia sudah masuk dalam kategori Pecandu.” Pupusnya
Ditrmpat terpisah, Moh. Juanda, SH sebagai Praktisi Hukum, mengatakan melihat Kondisi Indonesia Sebagai Salah satu Negara yang memiliki Potensi yang besar disegala sektornya adalah hal yang mengiurkan untuk dikuasai oleh Pihak Pihak yang tidak bertangggung jawab. Seperti beberapa waktu lalu dalam sebuah artikel bahwa Kejahatan Narkoba ini adalah bentuk Serangan dari pihak luar untuk menghancurkan masyarakat kita utamanya generasi penerus bangsa ini, dan juga Narkoba ini erat kaitannya dengan tindak pidana Lainnya seperti Kejahatan Terorisme.
“Hasil dari Penjualan Narkoba tersebut konon digunakan untuk membeli Senjata-senjata untuk melancarkan Aksi Terorisme. Terlepas dari kebenaran berita ini, sudah sepatutnya kita bisa berkomitmen untuk bersama sama memerangi narkoba pada bidang kita masing masing.” Tutur Juanda
Lanjut Juanda, Permasalahannya tentunya pada kondisi kesenjangan dan tingkat kesadaran masyarakat kita yang masih sangat kurang, tentunya banyak hal yang bisa kita lakukan dalam mencegah peredaran Narkoba misalnya melakukan agenda agenda edukasi terhadap Masyarakat, sejauh sya melihat bahwa hal tersebut masih jarang dilakukan, namun kita tidak serta merta menyerahkan semua ini ke Pihak Berwajib sudah seharusnya kita sebagi mahasiswa yang tentunya agen perubahan ikut berpartisipasi dalam memberikan edukasi tersebut.
Moh. Juanda menambahkan, sangat sepakat dengan bapak Samsi Kinsaleh, terkait komitmen yang harus kita bangun bersama tentunya ini hanya langkah awal, dan saya berharap kedepannya ada hal hal yang kongkrit lagi yang bisa dihadirkan oleh sahabat-sahabat PMII utamanya dalam memutus mata rantai peredaran Narkoba ditolitoli
“Komitmen dan konsistensi yang kita bangun bersama tentunya bisa menjadi langkah awal untuk menangkal peredaran Narkoba yang sanagat meresahkan.” Kabartoday.com
PMII: Menutus Mata Rantai Peredaran Narkoba Bersama Kasat Narkoba
