JeMmy Tehardjo | KABARTODAY.com | Kota Palu – Puluhan siswa SMU II Palu dari berbagai tingkatan melakukan aksi demo menuju Dikjar (Dinas Pendidikan & Pengajaran Kota Palu). Siswa dalam orasinya menilai Kepseknya “Arogan” dan kerap mempersulit kebutuhan siswa bertanda-tangan. Termasuk menuntut pembangunan gedung kelas yang pengerjaannya lambat dan mengembalikan penghijauan di sekolah yang ditebang atas perintah Kepsek. Senin (22/8)
Ichan siswa SMU II selaku perwakilan demo diruangan Kadis Dikjar Kota Palu menyampaikan persoalan yang dihadapi siswa atas tindakan Kepsek sangatlah kompleks.
“ Dana-dana Osis selalu dipangkas-pangkas, dan akhirnya dana osis dikancing tak bole cair, alasannya tidak ada dana,” kata Ketua Osis SMU II
“ Kita dijanji gedung yang baru bulan juni ini, ternyata sampai agustus gedung belum jadi. Selain itu Penghiiauan di sekolah ditebang. Kebersihan tidak diperhatikan juga pak. Mana lagi Kepsek juga datang lambat pulang cepat dan sulit minta tanda tangannya, adalagi Koperasi siswa barang-barangnya bukan lagi milik siswa tapi sudah milik barang kepsek,”tambahnya berapi-api dihadapan Kadis Dikjar Kota Palu.
Sementara itu, perwakilan guru SMU II Kota Palu yang dimintai komentarnya mengamini pernyataan siswa tersebut. “ Apa yang dibiang siswa itu benar pak,” ucapnya seraya disambungnya sebagai penanggung jawab Kepsek tidak pernah sampai ditempat sampai sore hari. Kemudian yang terkini (pohon) ditebang jadi lingkungan jadi panas dan penghijauan itu sebagai daya tarik sekolah. Selain itu Kepsek suka teriak-teriak bila mengarahkan siswa atau staf sekolah.
Sementara diruangan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan & Pengajaran Kota Palu M. Sadly Lesnusa, S.Sos., M.Si. dalam arahannya kepada perwakilan pendemo SMU II, meminta untuk lebih santun menyampaikan aspirasi tanpa harus meninggakan jam pelajaran sekolah. “ tugas kalian adalah belajar, tidak bole ada istilahnya mental demo seperti ini, dan saya minta ini jangan terulang lagi, siswa tidak bole ada punya mental demo, tolong kedepannya dikomunikasikan dengan baik lagi,” dikatakan Kadis Dikjar Kota Palu M. Sadly Lesnusa, S.Sos., M.Si. yang setelah sebelumnya membatalkan keberangkatanya melakukan perjalanan dinas luar kota.
“ tuntutan kalian (siswa) akan kaji sama-sama dengan bidang yang terkait, dan hasilnya nanti akan kami laporkan kepada walikota, dan kajian nanti apakah benar atau tidak, tentunya ini menjadi suatu pertimbangan tersendiri bagi walikota” imbuhnya
Kadis pun menerangkan batasan laporan yang bole diterima oleh Dikjar Kota Palu. “ Mengenai bangunan, itu menjadi rana dari pemerintah, dalam hal ini pemeriksanya melalui inspektorat kota palu. Pembangunan infrastruktur khususnya kelas-kelas yang dibangun itu, informasinya itu akan selesai dengan kontrak dan mari awasi secara bersama-sama dan diserahkan kepada pihak pemeriksa,” tutur Kadis sembari minta siswa kembali ke sekolah dengan tertib dan akan pantau pihak Dikjar Kota Palu sampai kasus ini tuntas.***