JeMmy Tehardjo | KABARTODAY.com | Kota Palu – Arus angkutan penerbangan local antar provinsi di Sulawesi tengah di bandara mutiara sis al’jufri kota palu terbilang meningkat. Meski demikian pihak bandara mutiara tetap menerapkan pelayanan yang maksimal demi kelancaran dan keamanan penumpang dan penerbangan di bandara mutiara sis al’jufri kota palu.
Kepala bandara mutiara sis’aljufri menyatakan traffic menerbangan antar kota di provinsi Sulawesi tengah mulai meningkat. “ penerbangan antar kota di provinsi sulteng sebelum dan jelang lebaran ini mulai meningkat. Dari ketersediaan seat pesawat berbadan kecil itu, terisi mulai dari 50 hingga 70 seat, per-flight,” dikatakan Benyamin Noach Apituley, Kepala Bandara Mutiara di ruang kerjanya kemarin.
“peningkatan tersebut belumlah dikatakan cukup, dari tujuh bandara yang ada di sulawesi tengah ada beberapa daerah flightnya masih langsung ke makassar, seperti penerbangan dari luwuk dan poso itu langsung ke makassar, seyogianya penerbangan tersebut harus masuk ke bandara mutiara dulu, baru kemudian diarahkan penerbangannya keluar. Dengan menjadikan mutiara sebagai central flight dari tujuh bandara yang ada di sulteng ini, maka traffic bandara mutiara ini akan semakin ramai. Dan upaya untuk memindahkan jalur penerbangan luwuk dan poso ke bandara mutiara sudah disampaikan kepada dirjen perhubugan pusat,” tambahnya.
Mutiara Bandara Terbaik Di Indonesia
Sejak tahun 2014 bandara mutiara sis’aljufri telah menyandang bandara terbaik sekelasnya di Indonesia, dinilai dari kesempurnaan pelayanan public dan unit pelayanan sector transportasi. Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Bandara Mutiara Akan Jadi Bandara International
Dapat predikat terbaik bandara sejenis di Indonesia tidak lantas meninabobokan Benyamin Noach Apituley, kepala bandara yang bersahaja ini terus berinovasi meningkatkan pelayanan yang prima, serta mendorong legislative agar segera mendukung peningkatan kualitas penerbangan bandara mutiara menjadi bandara international.
“bandara kita (mutiara sis al’jufri.Red) sudah siap melayani penerbangan international,” ujar Benyamin Noach Apituley yang akrab disapa Beno kepada Kabartoday.com
“dulunya hanya parkir tiga atau empat pesawat, coba lihat sekarang sudah mampu menampung hingga 10 pesawat sekali parkir. Itu artinya bandara mutiara siap menerima maskapai yang ingin melakukan penerbangan international,” tambahnya.
Dukungan legislative sangat dibutuhkan untuk mendorong percepatan predikat bandara mutiara menjadi bandara international.
“ dengan ditunjangnya penerbangan local yang padat dari beberapa kabupaten di sulawesi tengah, DPR Sulteng harus jeli melihat peluang pasar tersebut, salah satunya mendata seberapa banyak tenaga kerja asing di sulteng ini dan seberapa banyak masyarakat Sulawesi tengah yang telah dan akan melakukan penerbangan ke dan dari luar negeri, seperti masyarakat sulteng yang beraktifitas TKW, Berobat, Sekolah, Bisnis, Shoping dan liburan. Kemudian data tersebut ditawarkan kepada maskapai penerbangan di Indonesia, otomatis dengan dukungan data dan survey yang dilakukan nanti, saya yakin bandara mutiara ini akan menjadi bandara international,” terang Benyamin Noach Apituley.
“ Jika predikat bandara international sudah di ACC oleh pihak maskapai, maka kami akan mengfungsikan dua ruangan lagi, sebagai ruang imigrasi dan bea cukai, termasuk menambah tenaga pengamanan terminal bandara, dan terminal keberangkatan international nantinya bole jadi akan memakai terminal keberangkatan dilantai bawah,” tutupnya mengakhiri interview bersama kabartoday.id ***