Suyanto | Kabar Today.com | Pulang Pisau – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palangkaraya beserta Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau (pulpis) menggelar inspeksi mendadak (sidak) kepada para pedagang di terminal pulpis yang selama bulan ramadhan ini digunakan sebagai pasar wadai ( panganan takjil) Selasa, lalu (22/5) sore hari.
.
.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap kebutuhan pangan di bulan Ramadhan. Petugas BPOM di dampingi oleh pihak Kepala Dinas Kesehatan (Diskes), Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Diskoperindagkop), TNI serta Polsek setempat.
“Pemeriksaan bahan makanan tersebut ditujukan agar masyarakat aman dari zat berbahaya yang dapat mengancam kesehatan konsumen, dan dari hasil pemeriksaan petugas, hasilnya semua negatif. Seluruh produk makanan yang ada di pasar wadai tersebut aman dan layak konsumsi,” kata Dra. Trikoranti Mustikawati, Apt salah seorang petugas BPOM yang turut serta dalam razia tersebut.
Selanjutnya Tim bergeser ke Pasar Patanak yang lokasinya berdampingan dengan pasar wadai. Satu persatu kios dikunjungi dan diperiksa. Dalam pemeriksaan tersebut petugas menemukan beberapa produk yang sudah kadaluwarsa.
“Terkait produk yang sudah kadaluwarsa, maka kami akan melakukan pembinaan terhadap pedagang, menelusuri darimana produk itu berasal dan akhirnya membuang produk tersebut,” tegas Dr. Mulyanto Budiharjo selaku kepala Dinkes Pulpis.
Lebih lanjut Dr. Mul juga menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya dilakukan selama bulan ramadhan saja, tetapi pihaknya nanti akan bekerjasama dengan BPOM, Disperindagkop, Kepolisian dan TNI untuk selalu mengadakan pembinaan rutin sehingga tidak ada lagi pedagang yang sengaja mencampurkan bahan dagangannya dengan bahan berbahaya.
“Harapan kami kepada para pedagang supaya tidak melakukan sesuatu yang sifatnya mengambil keuntungan dengan cara nakal, yaitu mencampurkan zat-zat yang berbahaya, seperti boraks, formalin, pewarna tekstil dan pengawet. Sedangkan untuk para pembeli sekiranya lebih teliti saat membeli makanan,” himbaunya.
“Pelayanan yang diberikan pemerintah daerah di tahun 2018 ini, mengalami peningkatan sebab masyarakat saat ini lebih pintar dalam memilih makanan yang akan dibeli dengan cara melihat label kadaluwarsa pada produk makanan kemasan,” tutup Mul.