KASMIN | MOROWALI | SULTENG – Warga Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan Demo dan orasi secara terus menerus sebagai bentuk penolakan kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China untuk bekerja pada pabrik Smelter raksasa yang saat ini sedang dibangun di Morosi Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara, Rabu (24/6).
Ratusan massa pendemo yang tergabung dari unsur Mahasiswa dan kalangan masyarakat kota Kendari, terus bergerak dengan melakukan orasi. Mulai dari Bandara Udara Halu Oleo Kendari, hingga ke kantor DPRD Kendari dengan melakukan longmarts dan juga kendaraan bermotor.
Menurut salah seorang pendemo, sebut saja Arphin (28) kepada Kabar Today.com mengatakan, mereka akan terus menerus melakukan Demo dan orasi hingga pihak pemerintah, baik itu Provinsi Sultra maupun pemerintah Pusat mengabulkan tuntutan mereka.
“Dengan keras kami menginginkan pembatalan Kedatangan TKA asal China ke Kota kami. Karena, saat ini kita sedang dihadapkan situasi pandemi Covid-19, jadi kedatangan TKA ini sangat tidak tepat,” tegasnya.
Menurutnya, pihaknya sangat menyayangkan sikap pemerintah pusat yang tidak peduli akan keselamatan rakyat Sultra. Saat ini masyarakat tengah berjuang hidup akibat pandemi Virus Corona yang sedang melanda dunia termasuk di Indonesia dan khususnya rakyat Di Kota Kendari.
“Virus ini kan berasal dari Wuhan Cina, sekarang TKA yang bakal datang ini dari China juga. Sementara itu, kita Rakyat Indonesia sendiri, saat ini diwajibkan mengikuti anjuran pemerintah yang sangat ketat terkait pencegahan penyebaran Covid-19,” ketus Arphin.
Disatu sisi, lanjut Arphin, rakyat harus dirumahkan tanpa diperdulikan soal ekonomi yang sedang mengancam mereka. Kemana-mana harus menggunakan masker bahkan Rapid Test, namun disisi lain pemerintah malah membebaskan TKA China masuk di Kendari begitu saja.
“Bila hal ini terus dibiarkan, maka merupakan mala petaka bagi rakyat Sulawesi Tenggara,” tutupnya. KABAR TODAY.COM