DARWIS | DONGGALA – Meski sudah ada peringatan larangan pemerintah untuk jaga jarak dan hindari keramaian terkait penularan virus ganas Covid19, akan tetapi kegiatan proyek oleh Balai Prasarana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XIV Palu dan kontraktor pelaksana PT. Nindya terus laksanakan dan seperti tidak peduli dampak ganas Covid19.Dari pantauan dilokasi proyek peningkatan jalan nasional ruas Palu-Donggala di Desa Loli Dondo, Kecamatan Banawa, Donggala, Sulawesi Tengah, terlihat ramai kerumunan orang dan antrian kendaraan sepeda motor maupun mobil begitu panjang mengular yang sedang menunggu jalan dibuka secara berjadwal oleh pihak pelaksana proyek. Senin (23/03).
Menurut tanggapan salah seorang sopir dari bus rute Palu-Makassar sebut saja Aco, mengatakan sangat berbahaya dan bisa berpotensi terjadi penyebaran virus corona dilokasi proyek. “Karena kita tidak bisa memproteksi dan mengetahui secara pasti orang-orang yang berseliweran di sekitar sini dalam kondisi sehat dan tidak terpapar virus corona, ” kata sumber supir tadi.
Sedangkan Rani Pasamalangi swasta dari Larian Pasang Kayu menilai jalan trans merupakan urat nadi ekonomi yang seharusnya tidak bole menghambat kegiatan warga melintas diruas jalan tersebut, terlebih kini sedang rawannya corona bila terkadi kontak antar manusia. “Karena jalan ini merupakan ruas trans yang menghubungkan empat propinsi di pulau Sulawesi, ” ujar Rani.
” Dimana jalan ini merupakan satu-satunya jalur darat yang digunakan masyarakat untuk bepergian ke Sulawesi Barat-Selatan. Begitu pula sebaliknya orang dari Makassar menuju ke Palu, Gorontalo dan Manado juga melintas disini, ” Terang Rani Pasamalangi.
Sementara kembali ke sumner supir, menyatakan bahwa sangat rentan bisa menyebabkan kontaminasi dan penyebaran virus corona saat berada di lokasi proyek menunggu jalan di buka.
Mestinya ini yang harus pikirkan dan dipertimbangkan oleh kedua pihak proyek yaitu BPJN XIV dan kontraktor pelaksana.
Bukan hanya fokus kepada capaian progres fisik dan waktu kontrak pelaksanaan kegiatan proyek semata.
“Sebaiknya Pihak pengelola dan pelaksana proyek lebih mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi sekarang, ” tambah Aco.
” Jangan sampai mengabaikan kepentingan dan keselamatan rakyat dan negara terkait wabah corona yang sekarang terjadi dan melanda dunia, ” imbuhnya.
Sama juga di sampaikan salah seorang pengendara sepeda motor dari Palu yang pulang ke Donggala sebut saja namanya, Jabir yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual ikan keliling. Menurutnya, buka-tutup jalan ini sangat berbahaya ditengah merebaknya wabah virus corona.
“Iya ini bisa fatal karena yang berbaur dan berinteraksi di sini orang-orang dari berbagai daerah. Tentu rentan saling menular virusnya, sebab tidak disadari dan tidak disangka ada yang terinfeksi ataupun terkena virus corona,” ujar Jabir sambil menunjuk ke arah kerumunan pengendara sepeda motor yang antre berdempetan di jalan tersebut.
Sebaiknya pihak proyek menghentikan dulu kegiatan pelaksanaan proyek ini lanjutnya Jabir menjelaskan, demi keselamatan dan kesehatan rakyat, Presiden Joko Widodo juga sudah mengeluarkan himbauan agar seluruh aktifitas keramaian, berkumpul ataupun pertemuan yang melibatkan massa di tiadakan dulu. KABARTODAY.com
Editing: JeM